Main Article Content
Abstract
Pengontrol On-Off merupakan salah satu jenis aksi pengontrolan yang banyak digunakan pada kontrol otomatis di industri karena kontrol ini sederhana dan relatif murah. Terdapat dua aspek penting yang harus dipertimbangkan pada pengontrol on-off. Pertama adalah frekuensi osilasi respon yang berpengaruh pada umur ketahanan komponen aktuator. Kedua adalah amplitudo osilasi respon yang memengaruhi besar rugi-rugi energi pada respon sistem kendali keseluruhan. Makalah ini memaparkan suatu strategi dalam mengatur frekuensi dan amplitudo osilasi respon dengan menerapkan histeresis pada bagian pengontrol on-off. Pengaruh parameter waktu tunda (delay) dan penguatan (gain) histeresis terhadap frekuensi dan amplitudo osilasi respon sitem kendali on-off diteliti. Sebagai implementasi, bagian-bagian sistem pengontrol on-off meliputi detektor kesalahan dan waktu tunda histeresis diwujudkan dengan mikrokontroler AT89C51. Saklar elektronik digunakan sebagai model fisis aktuator on-off. Blok sistem proses (plant) dan umpanbalik diwujudkan dengan model fisis elektronik rangkaian resistor dan kapasitor (R dan C) orde satu. Dengan cara ini seluruh besaran fisis yang terlibat adalah berupa tegangan sehingga memudahkan dalam analisis respon sistem kendali on-off karena dapat ditampilkan pada osiloskop guna keperluan pengamatan di laboratorium. Hasil analisis respon dari eksperimen dan simulasi menunjukkan bahwa jika waktu tunda histeresis semakin besar maka frekuensi osilasi menurun namun amplitudo osilasi meningkat dan waktu settling semakin besar. Selain itu, jika penguatan histeresis semakin besar maka frekuensi osilasi respon menurun namun amplitudo osilasi meningkat dan waktu settling semakin cepat. Hasil pengujian menyimpulkan bahwa penerapan histeresis dapat menentukan performansi suatu sistem kendali on-off sehingga pengguna dapat mengatur respon sistem kendali sesuai dengan kriteria pengontrolan yang ditentukan dan diperlukan.